Selasa, 28 Januari 2014

Berpetualnag di negeri Jakarta


Yess..! akhir nya gue libur semester, kebetulan bokap gue ada dinas di jakarta, dan tentunya gue di ajak dong, hehehe. bokap gue bilang kalau urusan dinas nya udah selesai kita akan jalan-jalan ke bandung tempat kuliah abang gue. oke gue bakalan pergi ke jakarta, tentunya gue harus berlatih jadi anak gaul jakarta, sebagai langkah awal gue akan update status di facebook, gue tulis statusnya.

"OTW Jakarta, Monas wait for me.."

weisss, keren kan. sebelum gue kirim, gue berfikir alay banget nih status, masak mau ke jakarta aja update status, bukan nya sombong nih ya, karena gue orangnya kreatif, gue ubah aja status nya

"OTW Paris, Eiffel wait for me..."

weisss, gue merasa keren banget, dak tidak lama setelah itu temen gue Fadhil komen status gue

"Ah, boong loo, gue gak percaya "
"Ngak kok, gue gak boong" gue ngerasa tertantang.
"ah, gue gak percaya"
"oke, gue buktiin nanti, gue bakalan foto dengan menara effel, dan loe jangan ngiri sama gue"
"oke-oke, ayo buktiin aja, gue tunggu foto-foto nya"

Oh tidak, gue terbawa suasana, apa yang harus gue perbuat? gue harus ngapain? apakah ini akhir dunia?
berhubung gue sadar ini gak ada hubungannya denga akhir dunia, gue pun dapat ide, gue bakalan edit foto pake Photoshop lalu gue buat gambarnya jadi terlihat sangat nyata.



Hasil editan gue
Wow, ternyata gue berbakat, gambarnya terlihat sangat nyata, kalau udah gede gue ingin jadi insinyur, gue juga gak tau sih apa hubungannya, yang jelas nama nya keren aja..



Oke foto pun selesai di edit, gue gak perlu cemas lagi kalau Fadhil nanyain foto gue, dia gak bakalan tau foto ini fake, hehehe dia bodoh banget bisa gue kibulin. gue pinter banget, roy suryo pun gak bakalan tau ini editan..

Oke, gue pun berangkat ke jakarta menggunakan pesawat, dan gue berkeringat, gue gak takut kok naik pesawat, siapa bilang gue takut?, ini gue keringetan karena AC pesawatnya terlalu dingin, makannnya jangan souzon dong..

Akhirnya gue sampai di bandara Soekarno Hatta (di jakarta).
gue sebentar lagi bakalan jadi anak gaul jakarta, sambil mengelap semua keringat, gue pun turun dari pesawat dan menuju bandara. weisss, ternyata ini yang namanya jakarta, sebelumnya gue singgah dulu ke toilet, gue buang air kecil di tempat pembuangan air kecil laki-laki, gue juga gak tau apa namanya, yang jelas tempat buang air kecil sambil berdiri yang biasanya ada di toilet laki-laki, gue pun kencing dengan tenang sampai akhirnya gue selesai, dan tiba-tiba dia nyiram air seni gue secara otomatis, kenapa ini bisa terjadi? gue curiga ada kamera di alat ini, lalu kamera itu di jaga oleh seorang operator, sambil ngawasin proses pembuangan gue.
oke, gue gak ada masalah dengan kamera nya, yang gue permasalahkan adalah gimana kalo yang jagain adalah om-om mesum, gue gak terima, hal ini harus gue kadukan ke KPI.

Yang gak percaya gue pergi ke jakarta nih gue kasih foto nya, ketahuan banget orang kampung pergi ke kota nya, masak gedung-gedung di foto in, tapi gak apa-apa, itu artinya orang kampung mendukung kemajuan, dibandingin orang kota datang kekampung malah foto-fotoin sawah sama pohon, itu apaan maksudnya coba?

Gue akhirnya sampai di hotel, sebenarnya gue kasihan sama hotel ini, karena setelah gue selesai buang air besar akhirnya gue menyadari kalau hotel ini tidak mempunyai gayung, apa-apaan ini, masa hotel sebesar ini tidak mampu membeli gayung? atau mungkin orang-orang jakarta memang tidak menggunakan gayung? itu artinya orang jakarta tidak mengenal apa yang di sebut cebok? ini mengharukan sekali. it's oke, berhubung gue sedang di jakarta jadi gue ikutin gaya mereka, gue pun memutuskan untuk tidak cebok.

keesokan harinya bokap gue ngajakin gue ikut rapat nya di gedung kementrian.
"eehh lan, ikut papa yuk rapat di gedung kementrian"
"gak ah, males..."
"di sana ada tante-tante cantik lho..."
"gak ah, males..."
"di sana ada om-om ganteng lho..."
"gak ah. males..."
"di sana nanti yang ikut rapat di kasih nasi kotak gratis lho...
"oke, jam berapa kita berangkat nya?"

Gue pun sampai di gedung kementrian dan berhasil menyusup ke ruang rapat, hehehe ternyata gue berbakat menjadi mata-mata, gedung dengan pengamanan yang ketat ini berhasil gue tembus, se ingat gue mereka membahas tentang bantuan uang ratusan miliyar, gue gak peduli, satu-satu nya yang gue pedulikan adalah MANA JATAH NASI KOTAK GUEEE??? sambil menunggu gue berhasil mendapatkan WiFi ruangan ini dan kecepatannya lumayan lah, cuma "11,08 Mega bit per Secon" ha ha ha ha (sambil tertawa jahat)..
setelah rapat ber jam-jam akhirnya datang waktunya break rapat, gue pun mendapat kan NASI KOTAK GUE, dan memang GRATIS, ha ha ha ha (sambil tertawa jahat)

Gue udah mendapatkan apa yang gue mau, gue harus kabur dari gedung ini, jangan sampai gue ketahuan menyusup, sebelumnya gue minta izin kepada bokap gue,setelah itu gue meng endap-endap di belakang pintu, memutuskan CCTV dan bersembunyi di sebuah kotak yang mereka sebut lift, gue sempat mabuk darat di atas lift tapi gue tetap masih kuat, gue gak boleh menyerah begitu aja, dan ternyata di depan pintu keluar dijaga oleh beberapa satpam, oh tidak, apakah sampai di sini perjuangan gue? pasti ada jalan lain.

Gue mempunyai beberapa ide
1. menyerang satpam tersebut dari belakang
2. meledak kan sebuah bom di toilet sehingga menimbulkan kepanikan
3. atau ber pura-pura menjadi Justin Bieber, (siapa tau aja satpam nya penggemar Justin Bieber)

Akhir nya gue memilih pilihan ke tiga, gue berjalan seakan-akan gue Justin Bieber, gimana sih cara jalannya Justin Bieber? ya kayak orang jalan biasa sih, tapi gue punya rencana cemerlang, apabila ketahuan gue akan ngaku-ngaku jadi Justin Bieber, lalu gue pergi secara diam-diam, dan akhirnya Justin Bieber yang asli akan di tangkap, ha ha ha ha (Tertawa jahat lagi)

hebat, ternyata gue berhasil, mereka tidak curiga ketika gue jalan seperti biasa di depan mereka, gue sedikit kecewa Justin Bieber yang asli tidak jadi di tangkap, tapi gak apa-apa, yang penting gue selamat, gue akhirnya keluar dari gedung itu, gue akhirnya berada di kota jakarta.
oh tidak, ini kota jakarta, gue gak tau apa-apa tentang kota jakarta, gue gak tau harus ke mana, gue pun sms alfin teman gue yang tinggal di jakarta, dan dia pun tidak bisa nemenin gue karena sibuk UAS. oke, gue harus bisa mandiri, gue akan berpetualang di kota besar ini.

Sebelumnya gue pernah meneliti tentang jakarta, katanya di jakarta kalau misalkan gue ditabrak oleh seseorang maka gue bakalan jadian dengannya, gue gak suka sinetron indonesia, tapi gue suka logika ceritanya, apalagi gue orang kampung yang datang ke kota, akan mendapatkan pasangan yang kaya raya, ha ha ha ha (tertawa kejam)  tapi gue tetap harus ber hati-hati, siapa tau gue di tabrak om-om, dan gue gak bisa move on. ternyata jakarta memang berbahaya.

Petualangan pun di mulai, pertama-tama gue pun berjalan tak tentu arah, lewati gedung, turuni selokan, dan gue pun berhasil sampai di monas, ternyata berpetualang di kota jakarta itu mudah, baru jalan sedikit gue menemukan monas, dan gue tau satu hal, ternyata monas tidak se tinggi yang mereka bicarakan, yang di TV hanyalah effek kamera, untungnya gue gak mudah di bodohi, gue punya bukti mereka semua bohong, ni buktinya gue foto in

Benerkan yang gue bilang tadi
Untung saja kalian langsung gue kasih tahu.
ketika gue lagi motoin monas tiba-tiba datang seorang pria tua.
"nak, lagi ngapain?"
"lagi motoin monas pak"
"ini bukan monas nak, ini pagar gelora bungkarno"
"lho, trus monas nya di mana?"
"kamu naik busway di sana (sambil menunjuk suatu halte busway) lalu kamu turun di halte monas"
gue melihat arah yang ditunjuk dan menoleh kembali "ohh, terimakasih paaa..... lho si bapak kemana?" bapak tua itu pun menghilang, mungkin kah ini malaikat?


Gue naik busway, dan duduk di gerbong bagian belakang, karena gerbong depan kusus wanita, kenapa gerbang nya di pisah? siapa tau aja di gerbong seberang sana ada jodoh gue, kami dipisahkan oleh gerbong, dan kami tidak di pertemukan hanya karena busway sialan ini, sungguh kejam kota jakarta.

Bus ini menggunakan suara operator yang mengigatkan setiap berhenti sebuah halte.
misalnya kayak gini
"memasuki halte bundaran HI, sekali lagi, memasuki halte bundaran HI, bagi penumpang yang akan turun silahkan bersiap-siap, hati-hati saat melangkah dan perhatikan barang bawaan anda, terimakasih"
tah kenapa gue gak suka aja nada bicaranya, gue emang gak bisa nyontohin nadanya di tulisan.

Akhirnya operatornya bilang kita sampai di halte Monumen Nasional (monas), oke gue siap-siap bilang "kiri mas"(kayak berhentiin angkot), tapi sebelum gue sempat ngomong itu, tiba-tiba bis berhenti dan pintu terbuka otomatis, wuisss ajaib banget, bis nya bisa baca pikiran gue, cuma busway yang bisa ngertiin perasaan gue. sebelum gue jatuh cinta, gue langsung pergi, karena gue gak mau LDR dengan busway, gue harus kuat.

Turun dari busway, gue harus menyeberang jalan agar bisa bertemu monas, mobil nya banyak banget, gue gak bisa nyebrang, gue pun menunggu lampu merah di sebuah zebracros. setelah menunggu beberapa jam lampunya gak berubah-rubah, kenapa bisa begini? lampunya rusak ya?
gue pun menemukan sebuah tombol di tiang lampu merah nya, karena iseng gue tekan aja, dan tiba-tiba lampunya berubah mereah, dan mobil pun berhenti, ternyata gue punya sentuhan ajaib, gue gak nyangka punya bakat sehebat ini.


Kampret, gue di permainkan kota jakarta, kenapa gak dari tadi gue tekan tombol ini?, habis tombol nya gak bilang dulu sih pengen di pencet-pencet.

Oke gue sampai de seberang, dan ada di depan pagar monas, gue yakin ini memang monas.

Monas dari kejauhan

Sial gue di permainkan lagi, disini gak ada jalan masuknya, di sepanjang jalan cuman ada pagar doang, jangan-jangan ada tombolnya juga untuk masuk monas, gue gak ngerti jalan pikiran orang jakarta

Pagar sebelah kanan

Pagar Monas

Pagar sebelah kiri
Setelah mencari-cari tombol dan gak ketemu akhirnya gue menelusuri jalan nya, gue berjalan ke sebelah kanan, setelah berjalan kira-kira 100 meter, gue gak menemukan jalan masuk nya, mungkin gue salah arah, gue balik lagi, dan sial banget, ternyata kalo gue dari tadi berjalan ke sebelah kiri gue akan cepat menemukan, gerbang masuk nya. kampret, gue benar-benar di permain kan.

Ya sudah lah, gue maafin, yang penting gue udah masuk ke dalam kawasan monas, nih bukti nya
Berhasil memasuki kawasan monas
hohoho, gue terlihat keren di dekat monas, walaupun gue satu-satunya yang bilang gitu.
beberapa saat kemudian gue menyadari ternyata di sini banyak orang berpasang-pasangan, mereka kejam, mereka gak peduli perasaan monas yang selalu sendiri, gue tau perasaan monas yang selalu sendiri.
Anak muda berpasangan
anak muda berpasangan
Bahkan pohon pun berpasangan
Tujuan gue tercapai
kita berhasil, berhasil, berhasil, hore
#backsound - berhasil (dora the explorer)

Hari pun mulai gelap, gue pulang ke hotel menggunakan busway lagi, guek nahan buang air besar di hotel karena takut buang air besar, dan gue selesai urusan di jakarta.

Ternyata Jakarta itu hebat, di sana banya hal-hal baru yang gue temukan walaupun belum sempat gue ceritakan, gue berencana apabila gue jadi gubernur Jakarta maka gue akan menyumbangkan gayung kepada warga Jakarta agar mereka hidup sehat 

Oh iya, gue bilang sama teman-teman di facebook gue dari paris, kalau gitu gue harus mapir dulu ke paris



Oke, terimakasih udah dengerin cerita gue, dan cerita ini masih bersambung karena gue belum cerita perjalannan gue di bandung

Selain itu jangan lupa ikutin gue di
Twitter : @harlan_sr
Instagram : harlansr

dan juga like facebook SPEROTIG agar dapat info update blognya

Sampai jumpa di tulisan gue berikutnya

3 komentar: