Rabu, 08 Januari 2014

What is Love? (berdasarkan pengalaman gue)


Gue sering berfikir kenapa seseorang bisa jatuh cinta, ada yang jatuh cinta saat mereka di pertemukan di suatu tempat, ada yang jatuh cinta saat mereka awalnya saling membenci, ada yang jatuh cinta saat si cewe menabrak si cowo (itu sinetron gobl*k  -_-)
apa kah orang jatuh cinta karena ciri fisik nya? apa karena dia mengingin kan nya?, atau  karena dia membutuhkannya? Atau mungkin kah itu semua hanyalah takdir?

Di cerita ini gue mencoba mencari arti cinta yang sesungguhnya dari semua pengalaman cinta gue, ini 100% adalah pengalah pengalaman gue.
kalau sempat di bikin kan filem gue akan buat nama nya jadi “mencari arti cinta dari semua pengalaman cinta yang pernah dirasakan dari pertama jatuh cinta sampai terakhir jatuh cinta bahkan sampai semua rasa senang dan pahitnya cinta, agar dapat menyimpulkan apa itu cinta”(gak keren judul filem nya -_-) gak apa lah judul nya aneh, menurut gue semakin aneh judulnya semakin penasaran orang untuk mengetahuinya, setidaknya lo tau ketika filem nya terbit itu adalah filem gue, hehehe



Gue mulai merasakan yang namanya cinta ketika gue kelas 1 SMP, gue SMP di salah satu sekolah negeri di Bukittinggi, dan wanita itu adalah teman sekelas gw, sebut aja nama nya bambang
(nggak ada nama yang kerenan dikit ya? -_-)
 gak jadi deh, karena takutnya menimbulkan fitnah gue ganti nama samarannya jadi Violet.

Violet berbadan tinggi, mata bulat,berkacamata, dan menurut gue termasuk cewe yg sedikit ribet. Waktu itu gue berfikir ini lah tipe ideal gue, sekolah adalah tempat terindah menurut gw.
selain warnet tentunya, hehehe maklum masih SMP, masih jaman nya friendster-an, masih pada jaman-jaman dimana alay masih di anggap lazim. (lebay banget nih bahasa nya)
oke, Kembali lagi ke topik. sekolah adalah tempat terindah menurut gue karena disanalah tempat gue dan violet bisa bertemu, waktu itu gue masih orang yang culun, gue hanya bisa jadi penggemar rahasia nya, gue berani berkomunikasi dengan nya cuman lewat sms dan itu pun sebagai orang misterius, dia tak pernah tau kalau itu gue. Gue merasakan perasaan itu sampai gue tamat SMP. Sampai sekarang dia tidak pernah tahu prasaan gue. (udah miri FTV kan cerita cinta gue?)
ternyata memang benar cinta dapat membut kita tak berdaya.

Akhirnya gue masuk SMA di salah satu SMA negri juga di Bukittinggi, gue berbeda sekolah dengan violet, dan di sanalah gue akhirnya bisa move on. Gue akhir nya di pertemukan pada seorang cewe pada sebuah organisasi di SMA, sebut aja namanya Rika (nama samaran), Rika orangnya sedikit pendek dari gw, bermat sipit (mungkin ada keturunan cina, tapi juga gak tau sih (labil banget nih orang -_-)), dan menurut gue dia orangnya simpel. awal nya sih gak ada yang spesial dengan Rika, sampai akhirnya kami semakin dekat, saat itu Rika sering dekat-dekat sama gw, misalkan sedang nongkrong bersama-sama, dia selalu pengen duduk di dekat gw, entah dari mana dia ternyata tau no hp gw, dia juga pernah menyanyikan Ada Cinta – Bening khusus buat gue (sebenarnya gue mau bilang Ada Cinta – SM*SH, cuman takut di bilang m*ho jadi gue ganti aja ke aja versi Bening), dan pada akhirnya gue pun jatuh cinta.


Walau pun gue udah berani ngomong sama cewe, tapi gue tetap aja cemen seperti SMP dulu, yaitu gue tetap memendam rasa kepada orang yang gue suka. gue selalu cari-cari alasan agar bisa bertemu, sok-sok cuek kalau sedang dekat, curi-curi pandang kalau sedang jauh, pokok nya udah mirip kayak lagu Titik Puspa – Jatuh Cinta, ini terus berlangsung sampai pada akhirnya hati gue hancur saat tau kalu dia sudah menjadi milik teman sekelas nya. Gue kehilangan semangat, cuman penyesalan yang bisa gue rasakan. pada saat itu gue membuat teori Cinta tak cukup hanya di rasakan, tapi juga butuh di sampaikan. (wuisss, keren kan kata-kata gue?)

Gue akhirnya mencoba merubah karakter diri, gue belajar banyak hal kepada beberapa teman yang gue anggap guru (udah kayak filem-filem kung fu aja -_-). Guru pertama sebut saja namanya Andre, dia mengajarkan materi mendekati orang yang kita sayang, gue ngak terlalu lama belajar dengan Andre karena gue gak suka cara penyampaiannya. Akhirnya gue menemukan guru yang ke dua, sebut aja namanya Galih, galih adalah teman sekelas gw, ia mengajarkan materi bagai mana cara sms-an yang baik dan benar, gue melanjutkan menggembara melewati gunung dan sugai (hehe di buat lebay dikit, biar seru), sampai akhirnya gw menemukan guru ke tiga, sebut saja namanya Rino, dia mengajarkan gw tentang sejarah cinta nya dari awal sampai sekarang(pada waktu itu), dia juga melanjutkan materi guru pertama Andre (nih sebenar nya cerita apaan sih?), dari mereka gue tahu banyak hal yang selama ini gak pernah gue perdulikan.

Beberapa saat kemudian Rika pun putus dengan mantan nya, dia sering curhat sama gw, gw mulai mendekatinya, gue sering sms rika walaupun gue masih belum mahir sms-an (Galih makan gaji buta -_-), kalau di ingat-ingat lagi sms gue waktu itu sangat-sangat gak jelas, karena jujur ini pertama kalinya gw sms-an sama cewe secara langsung.

Waktu itu tanggal 12-januari-2012, banyak yang bilang nembak cewe di tanggal yang unik adalah hal yang romantis, kebetulan sekarang tanggal nya 12-01-12, menurut gue itu tanggal unik (paksain aja biar kelihatan unik), gue pun mencoa nembak Rika, jujur waktu itu gw adalah orang yang cemen banget, gue gak berani ngomong langsung, dan akhirnya gue nyatain perasaan dengan cara yang paling cemen se dunia, yaitu lewat sms. Gue mencoba nembak rika dan gw di tolak, Rika beralasan masih sayang dengan mantannya.
dari sini gue membuat teori lagi bahwa cinta gak butuh tanggal unik, sejak waktu itu gue gak peduli dengan tanggal unik (bagi yang add gw di FB mungkin tau). Selain itu gue juga tau ternyata cinta butuh waktu. sebenarnya gue sadar ini terlalu cepat, karena Rika baru 1 bulan putus dengan mantannya. Setidaknya gue lega karena udah bisa menyampaikan perasaan.


Ternyata perkiraan gue salah, entah kenapa dia malah menjauh dari gue, akhirnya kami pun tidak pernah sedekat dulu lagi, cinta selain dapat mempersatukan ternyata juga dapat menjauhkan.

Gue gak boleh terus begini, tentunya gue harus mulai move on, Galih (guru ke tiga gue) akhirnya memperkenalkan teman-teman wanita nya, emang sih cuman lewat sms, tapi setidak nya gue bisa  berlatih sms-an. Sial nya semua teman wanita galih bisa tahah maximal hanya 1 hari (kasihan wanita-wanita malang itu), sebenarnya gue gak heran karena gue emang masih newbie.

Pada suatu saat gue kenal dengan Fani (masih nama samaran), dia satu-satunya orang yang tahan sms-an sama gue sampai ber-bulan2, tapi dia bukan gebetan gue, dia cuman teman curhat gue, dia satu-satunya orang yang tahan mendengarkan curhatan gue, sebenarnya semua teman gue gak ada yang pernah tahan mendengrakan gue curhat, dan sebagai tambahan gue orang yang suka mengambar tetapi tidak punya bakat menggambar, dan tidak ada seorangpun yang tahu bahwa ketika gue menggambar adalah ketiga gue mencurahkan seluruh hati gue, ya menggambar adalah salah satu media gue untuk curhat, walaupun tidak ada seorang pun tahu makna dari gambar gue.

Fani gue angkat menjadi guru ke empat, sebenarnya sampai sekarang dia tidak tahu alasan gue mengangkat nya jadi guru, dia mungkin cuman menganggap ini hanya becandaan, tetapi di balik itu secara tidak langsung dia lah orang yang mengajarkan gue bagai mana cara sms-an yang sesungguh nya dengan benar, gue belajar dengan memperhatikan bagai mana dia menuangkan fikirannya kedalam sebuah sms (terbukti Galih makan gaji buta -_-) bagi sebagian orang mungkin mengangap hal ini hanya masalah sepele, tapi bagi gue ini dapat merubah hidup gue.
Gue sering curhat tentang Rika, dan dia juga sering curhat tentang cowok nya, ya memang dia sudah punya cowok, tapi gue gak ada masalah dengan ini karena kami hanya teman.

Fani mempunyai tinggi sedikit lebih pendek dari gue, menurut gue dia adalah orang yang baik, simpel, walau pun sedikit cuek tapi cenderung peduli, gue juga gak tau gimana cara ngomongin nya, dan dia juga orang yang mudah menagis.

Sampai akhirnya hubungan Fani dan cowo nya pun mulai renggang, Fani masih sayang dengan cowo nya, tetapi cowo nya emang udah gak nyaman dengan hubungan mereka, sejak saat itu Fani jadi sering  curhat sama gue, secar tidak sadar gue peduli dengan Fani (hanya sebatas peduli dengan teman). Yang dia tidak pernah tahu, gue adalah orang yang sangat peduli dengan hubungan mereka, memang ini bukan urusan gue, tapi gue gak tega aja ngeliat usaha Fani mempertahankan hubungan nya. Gue yang sering memberi nasehat kepada cowok Fani, gue yang selalu memberi semangat Fani, dan bahkan gue yang selalu marah karena si cowo gak pernah memakai hadiah ulang tahun fani. Pada akhirnya hubungan mereka pun selesai, pada saat itu gue membuat teori lagi bahwa cinta memang tidak dapat di paksakan.

Gue pun lulus SMA, gue dan Fani masih sering berhubungan lewat sms, Fani masih sering cerita tentang mantan nya, dan gue juga masih sering cerita tentang Rika, gue waktu itu emang masih belum bisa melupakan Rika. Gue mengakui move on tidak semudah mengucap kan nya.

Setelah beberapa minggu berlalu, kami pun semakin dekat, gue pun akhirnya bisa jatuh cinta lagi, dan itu kepada Fani, Fani sering bilang dia sudah bisa melupakan mantannya, walaupun gue selalu tahu dia berbohong, beberapa hari pun berjalan dan gue akhirnya tidak bisa lagi menahan perasaan ini, gue masih orang yang cemen dan terburu-buru, gue masih nembak lewat SMS dan itu masih di saat yang tidak tepat, gue menyadari semua kesalahan itu tapi gue memang tidak bisa lagi menahan perasaan, akhirnya memang Fani menolak gue mentah-mentah, sejak saat itu gue mencoba tidak sms Fani lagi, gue mempunya pikiran semakin jauh hubungan kami maka semakin mudah untuk melupakannya. Tapi beberapa hari kemudian Fani mulai sms gue lagi, karena merasa di butuhkan gue pun berfikir memang sebaiknya kami tetap menjadi teman.

Akhirnya gue kuliah di Universitas Andalas, gue masih sering sms-an dengan Fani, se iring waktu berjalan Fani pun sering menceritakan semua tentang mantan-mantannya, bahkan tentang semua laki-laki yang dekat dengannya, mungkin saja dia lupa kalau gue masih punya rasa yang sama kepadanya, gue gak pernah protes waktu Fani bercerita, karena menurut gue Fani butuh teman untuk bercerita, walau pun sebenarnya hal itu membuat hati gue sakit, dan hal itu berlangsung berbulan-bulan. gue tahu dia memang tidak mengetahui ini, bukan karena Fani egois tapi mungkin karena dia masih butuh waktu melupakan mantannya, dan gue gak mau Fani tau apa yang gue rasakan, gue takut menambah beban fikirannya.

Gue pun mulai sadar, cinta bukan lah segalanyacinta tak harus selalu berkorban apabila waktunya tidak tepatcinta bukan hal yang harus di pertahan kan apabila cinta itu sudah menjelma menjadi hal menyakitkan. Gue sadar selama ini gue terlalu mementingkan cinta, sampai-sampai gue lupa untuk memikirkan diri sendiri.

Gue mendapatkan kesimpulan, cinta adalah suatu perasaan yang dapat menimbulkan dua hal yang bertolak belakang, cinta dapat membahagiakan dan dapat menyakitkan, cita dapat menyatukan dan dapat menjauh kan, cinta adalah hal yang harus didapatkan dan terkadang hal yang harus di lupakan. Sebenarnya ada beberapa hal yang tidak bertolak belakang, salah satunya cinta akan selalu memaafkan.

“Jika cinta bisa menjadikan tahi jadi rasa coklat, cinta tak terbalas bisa membuat coklat jadi rasa tahi” ini kata-kata Raditiya Dika di buku nya Marmut Merah Jambu.

Dari semua ini gue belajar bahwa sebenarnya egois itu penting, tetapi digunakan pada waktunya yang tepat.
Mulai sekarang gue tidak boleh lupa memikirkan diri sendiri, gue butuh istirahat, dan gue memutuskan menjauh dari Fani, sebelum itu gue menyampaikan sekali lagi kepada Fani apa yang gue rasakan selama ini agar gue bisa melepas nya.

Sekarang gue mencoba menjauh dari Fani, walaupun sebenarnya entah kenapa hal ini berat, mungkin memang tidak mudah membohongi diri sendiri, dan gue berniat untuk tidak jatuh cinta lagi untuk sementara ini.

Dari semua pengalaman ini akhirnya pertanyaan gue di awal mungkin terjawab, seseorang jatuh cinta bukan karena ciri fisik nya, bukan karena apa yang dia lakukan kepada kita, dan bukan karena apa yang kita lakukan kepadanya, tapi sebenarnya cinta itu tidak butuh alasan untuk mencintai

Karena dari ke tiga orang yang pernah singgah di hati gue tidak memiliki kesamaan, postur tubuh yang berbeda, sifat yang berbeda, dan kenal dengan cara yang berbeda.

Erich Fromm pernah mengatakan “Cinta anak-anak berkata: ‘aku mencintai mu karena aku membutuhkan mu’ Cinta dewasa mengatakan : ‘aku membutuhkan mu karena aku mencintai mu’”

Seperti yang gue sampaikan sebelumnya, gue sering menggambar dan gambar yang sering gue buat adalah apel, mungkin orang-orang terdekat gue menyadari gue sering menggambar apel, tapi tak seorang pun yang tahu kenapa gue menggambar apel, gue menggambar apel ketika gue sedang memikirkan tentang cinta, selain karena gue gengsi menggambar hati (maklum, cowo suka menjaga wibawa). cinta menurut gue mirip dengan apel, bibit apel bisa tumbuh dengan sendirinya, tapi terkadang bibit pohon apel juga harus dirawat dengan baik agar dapat tumbuh, terkadang kita menginginkan apel tersebut tumbuh, tapi ada juga saat apel tersebut tidak diinginkan tumbuh, apabila pohon apel tersebut sudah besar kita tidak perlu merawat nya lagi karena ini akan tumbuh dengan sendirinya, semua ini tergantung di mana kita menanam benih tersebut, apabila bibit tersebut tumbuh di tempat yang tepat maka kita kan mendapatkan apel yang berkualitas, tetapi sebaliknya apabila bibit tersebut tumbuh di tempat yang tidak tepat maka kita akan mendapatkan apel yang tidak enak

Gue gak pernah bilang sekalipun bahwa kisah cinta gue berat, karena menurut gue pasti ada jutaan orang yang lebih berat dari gue, gue memang selalu positif thingking, karena menurut gue kebahagiaan itu sebenarnya ada dalam pikiran kita masing-masing, kita bisa bahagia apabila fikiran kita baik, dan fikiran akan selalu baik apabila kita menjaganya, karena akan selalu ada hal yang baik di setiap keburukan.

Dan hal baik dari cerita ini adalah pengalaman, karena pengalaman jau lebih berharga dari apapun, gue gak akan pernah bisa kalau gue gak pernah mencoba nya
Dan perjalannan gue belum berakhir di sini, masih banyak hal yang harus gue pelajari.

Dan gue juga gak pernah bialang kata-kata yang gue sampaikan di sini adalah benar, karena gue masih mencari tentang kebenarannya.

Sebenarnya sih cerita ini hanya ringkasan tentang cerita cinta gue, masih sangat banyak hal belum sempat gue ceritakan, apabila semua nya gue ceritakan maka cerita ini akan mengalahkan sinetron Cinta Fitri yang cuma bertahan 7 sesion, hehehe becanda kok.
Dan kisah ini belum pernah di ceritakan kepada siapapun, bukan karena gue gak mau cerita, tetapi tidak ada yang peduli dengan cerita ini. Gue juga paham, setiap orang selalu ingin di dengarkan, tetapi sedikit yang mau mendengar.


Oleh karena itu gue mengucapkan terima kasih buat yang sudah mendengarkan kisah gue dari awal, karena hal itu membuat gue merasa di hargai, dan di hargai adalah hal yang paling gue suka. Dan gue yakin tidak semua orang yang mau membaca cerita ini sampai akhir.

1 komentar:

  1. injid baca sampe akhir lo laan.. hahahaaaa selalu bikin lucu.. suhu cintaaa

    BalasHapus